Minggu, 05 Mei 2013

TRANSAKSI KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG

Secara garis besar kegiatan pokok perusahaan dagang meliputi:
1.       Pembelian barang atau harta lainnya baik dilakukan secara tunai atausecara kredit;
2.       penjualan barang baik secara tunai atau kredit;
3.       pengeluaran uang; dan
4.       penerimaan uang.

1. Transaksi Keuangan dan Perkiraan pada Perusahaan Dagang

Sesuai dengan karakteristik perusahaan dagang, ada beberapa transaksi keuangan yang mungkin terjadi dalam perusahaan dagang dan tidak pernah terjadi dalam perusahaan jasa, antara lain:
a.    pembelian barang dagangan,
b.    penjualan barang dagangan,
c.    penerimaan potongan pembelian dari penjual,
d.    pemberian potongan penjualan kepada pembeli,
e.    pengembalian barang dagangan yang telah dibeli atau retur pembelian,
f.     penerimaan kembali barang dagangan yang telah dijual atau retur penjualan, serta
g.    beban atau biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang atau beban angkut pembelian.

Berkaitan dengan transaksi-transaksi khusus tersebut maka dalam perusahaan dagang timbul perkiraan atau akun khusus yang tidak dikenal pada perusahaan jasa, antara lain:
a.    Pembelian (Purchases)
b.    Beban angkut pembelian (Freight in/Transportation in)
c.    Potongan pembelian (Purchases Discount)
d.    Retur pembelian dan pengurangan harga (Purchases Return and Allow-ances )
e.    Penjualan (Sales)
f.     Potongan penjualan (Sales Discount)
g.    Retur penjualan dan pengurangan harga (Sales Return and allowances)
h.    Persediaan barang dagangan (Merchandise Inventory)

2. Dokumen-Dokumen Transaksi  pada Perusahaan Dagang

Setiap transaksi keuangan yang dilakukan perusahaan dagang perlu ada bukti/dokumen transaksi. Karena, bukti merupakan sumber data awal untuk melakukan pencatatan.
Berikut ini beberapa contoh dokumen transaksi yang dimiliki perusahaan dagang:
  • Faktur pembelian, yaitu bukti/dokumen tertulis yang menyatakan bahwa perusahaan telah melakukan transaksi pembelian barang atau aktiva lainnya secara kredit.
  • Faktur penjualan, yaitu bukti/dokumen tertulis yang menyatakan bahwa perusahaan telah melakukan transaksi penjualan barang secara kredit.
  • Bukti penerimaan kas, yaitu bukti/dokumen tertulis yang menyatakan bahwa perusahaan telah menerima uang. Bukti penerimaan uang juga dapat berbentuk kuitansi, cek atau nota kontan.
  • Bukti pengeluaran kas, yaitu bukti/dokumen tertulis yang menyatakan bahwa perusahaan telah melakukan transaksi pengeluaran uang.
  • Bukti memorial, yaitu bukti/dokumen tertulis yang menyatakan bahwa perusahaan telah melakukan transaksi keuangan lainnya yang tidak tergolong dalam empat bukti transaksi sebelumnya, seperti retur penjualan, retur pembelian, penyusutan aktiva tetap, dan sebagainya.

1 komentar:

  1. bisa buat contoh nih, makasih artikelnya gan.
    Semoga info ini bermanfaat juga, memang banyak orang yang ingin sukses udaha dagang nya tanpa dibarengi dengan kualitas produk & pelayanan yang dijualnya. Bagaimana bisa? Karena yang namanya cara dagang memang perlu adanya peningkatan kualitas barang dagangannya. Tak perlu melakukan hal yang repot seperti belajar bisnis atau kursus online, seperti wanita yang ingin belajar materi dalam hal kecantikan (tata rias) di tempat penghasil bahan-bahan maklon kosmetik aman tidak berbahaya. Umumnya orang dagang sudah punya banyak pengalaman sebagai usaha nyata (lahir) nya, tapi terkadang masih kurang mengerti ilmu pelarisan seperti dalam usaha batin nya. Maka dari itu silakan coba mengimbangi dengan sarana batin, seperti menggunakan sarana pelarisan. Banyak orang yang bilang sebaiknya memang usaha nyata (lahiriah) dengan usaha batiniahnya harus seimbang. Berbicara masalah pelarisan dagang, ada yang pernah menyarankan menggunakan sebuah JIMAT yang katanya AMPUH. Informasi selengkapnya
    saya peroleh dari DISINI>> JIMAT PELARISAN
    Semoga bermanfaat.

    BalasHapus